Book Review: Menelanjangi Setan

Ketika membaca judul buku ini di meja penjual buku di halaman sebuah masjid, rasa penasaran muncul. Bagaimana setan yang tidak bisa kita lihat tapi bisa ditelanjangi. Karena penasaran saya langsung membelinya.

Dan ternyata, ini bukan semberangan buku. Setelah melihat cover bagian dalamnya baru saya tahu ternyata ini buku ke-43 dari serial buku Darul Haq. Buku dengan judul Menelanjangi Setan ini merupakan terjemahan dari kitab Mashaibul Insan Min Makaidisy Syaitan yang ditulis oleh Iman Ibrahim Bin Muhammad Bin Muflih al Maqdisu al Hanbali. Terjemahan ke edisi bahasa Indonesia dilakukan oleh Zaenal Abidin Syamsuddin.

Buku ini juga dianggap sebagai salah satu karya penting yang memaparkan tentang keberadaan setan dengan segala tindak tanduknya, serta mengajari pembaca untuk tahu bagaimana melawan godaan setan. Karena membahas tentang setan dengan begitu lengkap, maka buku ini dinamai dengan judul “Menelanjangi Setan.”

Penjelasan tentang setan yang begitu langkap, disertai dalil hadis dan ayat-ayat Al-Quran sebagai rujukannya membuat isi buku ini sangat mendalam, tapi juga tidak membuat berat ketika dibaca, karena pemaparannya dilakukan dengan bahasa yang sangat mudah dimengerti oleh semua kalangan.

menelanjangi_setan.jpg
Buku Menelanjangi Setan sumber

Buku ini secara gamblang membahsa tentang hakikat setan dan dunianya, serta cara mereka menimpakan musibah kepada manusia. Setan tidak rela hakikat dirinya dan kelompoknya dikoyak sedemikian rupa, hingga penulis buku ini juga menjelaskan bahwa banyak upaya yang dilakukan untuk menggagalkan penulisan buku ini. Godaan-godaan setan dan rintangan yang dibuatnya tetap ada dalam proses penulisan buku ini. Namun dengan kesungguhan dan perlindangan Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, buku ini selesai dirampungkan penulisannya.

Bukan sebatas itu saja, bahkan penerjemahan buku ini ke bahasa Indonesia juga diakui oleh penerjemahnya juga mengalami banyak rintangan, halangan dan godaan, yang kadang tidak masuk akal. Lagi-lagi setan tidak rela buku ini ditulis dan diterjemahkan.

Hasilnya, inilah buku yang menerangkan secara tuntas tentang hakikat setan dan gangguannya kepada manusia, yang dalam salah satu riwayat disebutkan, setan tidak pernah menggoda lebih dahsyat dari pada yang ia lakukan ketika manusia menghadapi kematian.

Buku dengan ketebalan 284 halaman ini dibagi dalam 23 bagian (BAB) atau topik pembahasan, yakni: Hukum Isti’adzah, yang membahas tentang makna setan dan perseteruannya dengan anak Adam (manusia).

Bagian kedua dengan judul Bisikan Setan Pada Anak Adam membahas tentang iblis bermaksiat tidak mau sujud kepada Adam, usaha iblis dalam menyesatkan Adam, cara Adam keluar dari Surga, penyesalan Adam memakan buah terlarang, tangisan Adam tat ala keluar dari Surga, serta godaan iblis kepada Adam dan Hawa pada saat memberi nama anaknya.

Kemudian bagian selanjutnya membahas tentang: Apakah setan bisa menguasai anak Adam, Menangkal setan dengan berzikir, Buhul tali setan pada tengkuk anak Adam setiap malam, Makanan muntahan dan kencing setan, Tujuh jerat setan, Tangisan setan, Setan merintih dan berteriak pada malam bai’at.

Selain itu bagian-bagian lainnya menbahas tentang: Waktu yang paling terhina bagi setan hingga dia berdoa untuk celaka dan hancur, Setan berjalan dalam badan anak Adam melalui aliran darah, Setan berlari dari azan serta menggoda orang tatkala shalat, Setan bermalam di lobang hidung anak Adam, Singgasana iblis di atas air dan peneybaran bala tentaranya.

Setelah itu mulai dari bagian ke-15 hingga bagian akhir (23) membahas tentang: Setan penggoda ibadah dan penyesat manusia dari jalan lurus, Bendera setan, Setan dibelenggu di bulan Ramadhan, Setan hadir di depan Nabi dan lari dari Umar, Dialog para Nabi dan manusia dengan setan, Setan bangga dengan asal-usul penciptaannya, Setan menyusahkan anak Adam dengan mimpi buruk, Usaha setan untuk menyesatkan orang mukmin pada saat kematian, dan siksa neraka jahannam bagi iblis dan harapannya untuk mendapat ampunan.


Posted on RealityHubs - Rewarding Reviewers
H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
Join the conversation now
Ecency