BANGGA DENGAN THALABAH ACEH UTARA

Jelang jam kecil hari ini 2 Desember 2019 pelaksanaan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) ke 1 Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2019 bertemoat di asrama haji Banda Aceh secara eesmi di tutup.

image

Sebanyak 23 Kabupaten/Kota telah mengirimkan peserta terbaik untuk mengikuti acara lomba baca kitab kuning serta dipadukan dengan perlombaan pidato bahasa Arab dan Bahasa Indonesia. Dewan hakim telah mengumumkan peserta yang terbaik dari 10 cabang yang di perrlombakan dengan juara umum yakni Kafilah Lhokseumawe.

image

Kita ucapkan selamat sebagai pemenang dalam kontes perlombaan MQK Aceh dan yang tidak terpilih untuk menang, bukan berarti tidak mahir dalam ajang tersebut, sebab peserta yang diutus oleh kabupaten/kota adalah oeserta terbaik dari daerah asalnya, namum sebuah perlombaan pasti ada baik dan yang terbaik.
image
Untuk itu, yang menang jangan lantas membusungkan dada karena tanpa peserta yang tersisih, mereka tidak akan menjadi pemenang. Karena itu yang menang jangan jumawa ( angkuh, congkak).

Tetaplah rendah hati dalam menyikapi kemenangan. Selalu belajar dengan tekun serta kemenangan ini merupakan tongkak utama menjadikan modal untuk meraih keberhasilan di kemudian hari. Karena nawaittu sejak berangkat dari daerah adalah jika peserta yang tidak terpilih yang terbaik maka siap menerima kenyataan karena sudah berikrar untuk siap menang dan siap kalah dalam perlombaan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) tingkat provinsi Aceh tahun 2019.

Terkait dengan peserta yang tidak disebutkan nama dalam pengumuman pemenang, sudah sewajarnya tetap legowo (tulus hati, ikhlas) karena kekalahan bukanlah akhir dari segalanya. Kekalahan bukanlah sebuah kegagalan, tetapi sering disebut sukses yang tertunda. Motivasi diri kembali, belajar dengan giat serta komitmen diri untuk mencapai kesuksesan di kemudian hari.

Tidak perlu menyalahkan apapun dan mecari sebab kenapa tidak menang. Biarpun ada riak-riak kecil yang sampai di teliga kita bahwa orang yang menang tersebut ada dewan hakim yang satu daerah sedikit banyaknya dewan tersebut menyampaikan bagaimana penilaian yang sempurna untuk menjadi juara. Karena perlombaan ini baru pertama di laksanakan seperti ini, banyak peserta yang belum paham teknik penilaian terutama perlombaan selain lomba pidato. Harapan dimasa yang akan datang setiap kabuptaen/kota ada perwakilan dewan hakim sehingga sakwa sangka yang tidak baik ini dapat tereliminir dengan sendirinya.

Semoga.

Selamat kepada kafilah MQK Aceh Utara

Dinda Acut, 3 Desember 2019
@sazaliza

H2
H3
H4
3 columns
2 columns
1 column
2 Comments
Ecency