Hallo sahabat Hiver šš
Di mana bang? Saya di Medan. Yuk, jumpa kita?
Tiba-tiba pesan WhatsApp saya notif chat dari Ras Taufik. Tanpa babibu, langsung saya ajak jumpa ngopi. Kami sepakat berjumpa di kawasan Merdeka Walk (MW) lepas magrib. Saya memang selalu mengajak bertemu kawan di MW, karena selain pusat kota, juga sebagai icon kota Medan. Ras Taufik adalah sahabat saya yang berasal dari Pidie, Aceh. Kami kenal di Banda Aceh dalam satu komunitas flatform menulis. Beliau ini salah satu StandUp Comedy yang cukup populer loh di Aceh. Dannn.... akhirnya kami berjumpa di Warung Kopi Srikandi, salah tenant yang ada di kawasan Merdeka Walk.
Baca juga : Wisata Sawah Lukis
Selain tanya kabar, kami juga ngobrol tentang aktifitas masing-masing. Saya curhat tentang Kakilasak Travel yang fakum karena gak ada tamu, sedangkan beliau bercerita tentang aktifitasnya di PMI dan pengalamannya touring dengan motor vespanya. Hingga tak terasa sudah pukul 8 malam dan kawasan MW harus close. Sejak pandemi covid-19, kebijakan daerah mengharuskan kawasan MW tutup pukul 8 malam.
Karena belum puas kongkow, kami memutuskan mencari kedai kopi yamg masih buka. Pilihan kami adalah kedai kopi Aceh di kawasan jalan Gagak Hitam. Sekaligus melepas rindu dengan kopi Sanger khas Aceh. King Kuphi, inilah kedai yang kami kunjungi selanjutnya. Tapi sebelum ke King Kuphi, saya mengantar Ras Taufik ke kawasan depan Carrefour di Jalan Gatot Subroto untuk membeli sepatu.
Sanger Kopi
Sepanjang perjalanan menuju jalan Gagak Hitam, hampir semua kedai makanan dan tempat kongkow sudah tutup. Untung saja King Khupi yang kami tuju masih buka. Pengunjung pun ramai, hampir semuanya orang Aceh yang sedang atau tinggal di Medan. Saat di sana, saya serasa sedang berada di Banda Aceh.
Seperti biasa, kalau ke kedai kopi Aceh, saya selalu pesan Sanger. Sajian kopi susu khas Aceh ini selalu jadi favorit saya. Dari cerita sahabat-sahabat saya di Aceh, Sanger artinya sama - sama ngerti. Awalnya dipopulerkan oleh para mahasiswa di Banda Aceh yang pengen kopi susu yang harganya mahal. Akhirnya mereka nego dengan penjual kopi agar susunya sedikit saja agar bisa dibagi-bagi ke beberapa gelas untuk di minum bersama (CMIIW).
Lanjut ke cerita ngopi saya bareng Ras Taufik, saya juga mengundang sahabat saya Zul untuk datang ke King Khupi. Dia datang bersama kawannya. Kami berempat ngopi bareng sambil bercerita ngarol ngidul dan bercanda. Mendekati tengah malam, kami bubar. Ras Taufik saya antar ke hotel tempat dia menginap dan saya pulang ke rumah.
Ngopi bagi saya adalah ajang silaturahmi. Meski tidak ada obrolan atau bahasan yang serius dan tidak menghasilkan sesuatu yang spektakuler, tapi dengan berjumpa, ngobrol, bercanda akan membuat fikiran segar dan rilek. Inilah cerita ngopi saya, sekedar penanda bahwa kami pernah jumpa dan ngopi bersama.
Sahabat lasak, sehat selalu ya dan jaga protokol kesehatan, karena pendemi covid-19 belumalah usai.
Sabtu, 17 Juli 2021
Tetap sehat supaya kita bisa makan-makan enak
Kaki Lasak : Food Blogger
Follow Me :
Steemit :Kaki Lasak
Blog/Website : Kakilasak.com
Facebook Husaini Sani
Instagram kaki lasak
Youtube Chanel : Kaki Lasak TV
Whatsapp +6282166076131