Hello hive'r
| Indonesia | English |
|---|
Pada postingan ini aku membagikan pengalaman pertama aku saat mendaki gunung Halimon bersama teman - teman di organisasi pecinta alam Jabal Everest, Universitas Jabal Ghafur Sigli.
Setelah lulus mengikuti pendidikan dasar pecinta alam selama tujuh hari di pedalaman hutan Keumala Dalam dan masa bimbingan selama enam bulan, aku dan lima teman - teman yang lain harus mengikuti satu kegiatan berupa ekspedisi untuk pengalihan status anggota, dari anggota muda menjadi anggota penuh.
Ekspedisi kami berupa pendakian ke gunung Halimon.
In this post I share my first experience when climbing Mount Halimon with friends at the Jabal Everest nature lover organization, Jabal Ghafur Sigli University.
After graduating from basic education for nature lovers for seven days in the interior of the Keumala Dalam forest and a mentoring period of six months, five other friends and I had to take part in an activity in the form of an expedition to change member status, from young members to full members.
Our expedition consisted of climbing to Mount Halimon.
| Indonesia | English |
|---|
Gunung Halimon merupakan sebuah gunung yang terdapat di desa Blang Pandak, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh. Semasa konfik Aceh antara Pemerintahan Republik Indonesia dengan pejuang Gerakan Aceh Merdeka, gunung ini merupakan basis pertahanan Gerakan Aceh Merdeka, di gunung Halimon lah Tgk. Muhammad Hasan di Tiro memproklamirkan perjuangan gerakan Aceh Merdeka pada tanggal 4 Desember 1976 dan pada akhirnya Gerekan Aceh Merdeka berdamai dengan pemerintah Indonesia pada tanggal 15 Agustus 2005.
Mount Halimon is a mountain located in the village of Blang Pandak, Tangse District, Pidie Regency, Aceh. During the Aceh conflict between the Government of the Republic of Indonesia and the Free Aceh Movement fighters, this mountain was the defense base of the Free Aceh Movement, on Mount Halimon was Tgk. Muhammad Hasan di Tiro proclaimed the struggle for the Free Aceh movement on December 4, 1976 and in the end the Free Aceh Movement made peace with the Indonesian government on August 15, 2005.
| Indonesia | English |
|---|
Setelah mempersiapkan segala keperluan terutama fisik kami, latihan fisik selama sebulan, materi ruang untuk memperdalam ilmu navigasi, ilmu bertahan hidup di alam bebas atau survival, persiapan logistik dan kebutuhan pendakian lain, tibalah kami berangkat melakukan pendakian. Kami melakukan pendakian melalui desa Blang Pandak. Blang Pandak adalah sebuah desa yang terletak di kaki gunung Halimon. Pada masa itu Blang Pandak masih merupakan desa persiapan yang di bagi dalam tiga dusun, dusun simpang Kanan , dusun teungoeh dan dusun simpang kiri, dan mata pecaharian penduduk desa bertani, mereka menanam kopi, coklat, cabe.
After preparing all the necessities, especially our physical, physical training for a month, space materials to deepen the science of navigation, the science of survival in the wild or survival, logistical preparations and other climbing needs, we arrived to go on a hike. We did a hike through the village of Blang Pandak. Blang Pandak is a village located at the foot of Mount Halimon. At that time Blang Pandak was still a preparatory village which was divided into three hamlets, Simpang Kanan hamlet, Teungoeh hamlet and Simpang Kiri hamlet, and the livelihood of the villagers was farming, they grew coffee, cocoa, chilies.
| Indonesia | English |
|---|
Awal mula pendakian kami yang berjumlah tujuh orang yang tergabung dalam team ekspedisi Gunung Halimon, dari Blang Pandak menuju Panton Rasi. Panton Rasi merupakan perkebunan warna. Dari Panton Rasi kami langsung menuju ke kaki gunung Halimon. Berhubung ekspedisi kami berupa pembukaan jalur menuju puncak Gunung Halimon, setelah kurang lebih 30 menit perjalanan dengan menembus lebatnya hutan Halimon, navigator mengeluarkan peta untuk menentukan posisi team dalam peta, saat itu kami menggunakan peta topograpi Glumpang Minyeuk 1 : 50.000 serta alat lain berupa Global Positioning System (GPS), kompas dan lain - lain
The beginning of our ascent of seven people who are members of the Mount Halimon expedition team, from Blang Pandak to Panton Rasi. Panton Rasi is a color plantation. From Panton Rasi we headed straight to the foot of Mount Halimon. Since our expedition was in the form of opening a path to the top of Mount Halimon, after approximately 30 minutes of traveling through the dense Halimon forest, the navigator issued a map to determine the team's position on the map, at that time we used the Glumpang Minyeuk 1: 50,000 topographic map and other tools in the form of Global Positioning System (GPS), compass and others
| Indonesia | English |
|---|
Saat navigator sedang mencari posisi kami di peta, jam di tangan aku menunjukkan pukul 12.30 Wib, pertanda saatnya kami makan siang, tidak menunggu perintah dari supervisor, semua anggota team langsung mepersiapkan makan siang. Setelah makan siang pendakian kami lanjutkan lagi hingga sampai di sebuah tempat yang lumayan landai untuk tempat kami bermalam, karena sudah pukul 16.30 Wib dab pendakian tidak mungkin kami lanjutkan, karena jalur sudah mulai diselimuti kabut. Mendirikan tenda, memasak makan malam dan beristrihat karena kami akan melanjutkan perjalanan besok
When the navigator was looking for our position on the map, the clock on my hand showed 12.30 WIB, a sign that it was time for us to have lunch, not waiting for orders from the supervisor, all team members immediately prepared lunch. After lunch, we continued our ascent until we arrived at a fairly sloping place for where we spent the night, because it was already 16.30 WIT and we couldn't continue the ascent, because the path was starting to be shrouded in fog. Set up the tent, cook dinner and rest because we will continue our journey tomorrow.
| Indonesia | English |
|---|
Besoknya setelah sarapan, memasukan semua peralatan ke dalam carrie serta membersihkan area perjalan menuju puncak Gunung Halimon kami lanjutkan, jarak dari tempat kami ngecamp ke puncak Halimon tidak terlau jauh, kurang lebih 35 menit perjalanan sedikit mendaki hingga team kami tiba di tempat tujuan kami. Puncak Gunung Halimon tidak terlalu luas serta di memiliki tugu triangulasi seperti gunung - gungung lain yang ada di Aceh. Gunung Halimon memiliki ketinggian 1.808 Mdpl.
The next day after breakfast, putting all the equipment into the carrier and cleaning the area, we continued our journey to the top of Mount Halimon, the distance from where we camped to the top of Halimon was not too far, about 35 minutes of a little hike until our team arrived at our destination. The peak of Mount Halimon is not too wide and has a triangulation monument like other mountains in Aceh. Mount Halimon has a height of 1,808 meters above sea level.
| Indonesia | English |
|---|
Di puncak Gunung Halimon banyak terdapat jenis tumbuhan langka, salah satunya berupa kantong semar yang sempat aku abadikan dengan camera, dan juga banyak terdapat tumbuhan lain serta jejak binatang buas. Karena gunung ini banyak pantanganya dan mitos saat kami melakukan survey pada penduduk Blang Pandak sebelum pendakian kesini, maka kami harus ekstra hati - hati agar tidak terjadi hal - hal yang tidak di inginkan.
At the top of Mount Halimon, there are many rare plant species, one of which is a pitcher bag that I captured with my camera, and there are also many other plants and traces of wild animals. Because this mountain has many taboos and myths when we surveyed the people of Blang Pandak before climbing here, we have to be extra careful so that things don't happen that are not wanted.
| Indonesia | English |
|---|
Begitulah pengalaman aku saat pertama kali mendaki gunung Halimon, gunung yang penuh dengan misteri,sekian dan terima kasih.
Salam @yayan
Sumber photo Facebook : Almahdi Hasbi : https://www.facebook.com/penyut.JE/0
That was my experience when I first climbed Mount Halimon, a mountain full of mysteries, thank you so much.
Regards @yayan
Facebook photo source: Almahdi Hasbi: https://www.facebook.com/penyut.JE/0
